emsiehS
Aku adalah siswa pendiam yang
sering menyendiri di dalam kelas. Saat jam istirahat aku jarang menjajakan uang
sakuku untuk pergi ke kantin. Aku lebih suka mengamati teman sekelasku dengan
kacamataku ini. Maka dari itu lebih baik aku menceritakan tentang temanku yang
telah kuamati sejauh ini saat bangku SD daripada menceritakan ceritaku yang
hanya menyendiri di kelas ^_^”.
Dalam
kelas ini aku punya 1 teman dekat. Kami dekat karena rumah kami yang berdekatan
dan kami berasal dari TK yang sama. Dia cewek yang cuek dengan penampilannya. Dia
juga tidak seperti cewek pada biasaya yang suka membicarakan cowok-cowok
ganteng. Terkadang dia digosipkan dengan temannya sih tetapi dia tampak acuh
tak acuh. Malahan dia jadi seperti bermusuhan dengan cowok yang di
jodoh-jodohkan sejak kelas 2 SD. Temanku yang satu ini memang sedikit aneh. Dia
juga supel kepada siapapun kecuali cowok yang dijodoh-jodohkan oleh teman
sekelas itu. Dia juga jarang berbicara dengan cowok terpintar di kelas yang
bernama Tono.
Aku
akan menjelaskan sekilas tentang Tono. Cowok yang ganteng dan pintar. Terpintar
di kelas kami. Sedikit berbicara tetapi banyak berpikir. Dia agak pemalu saking
malunya sampai sampai dia pernah ijin kentut diluar saat pelajaran berlangsung.
Yang membuatnya terlihat lucu saat itu adalah dia kentut dengan cara hanya menyembulkan
pantatnya keluar pintu kelas dan wajahnya menghadap ke teman sekelasnya dengan
wajah nyengirnya. Sungguh sopan sekali. Beda halnya dengan teman cewekku ini.
dia kalau kentut sembarangan. Tidak tahu sopan santun. Kalau bunyinya pelan ya
dia bersyukur kalo suaranya agak besar langsung menuduh teman yang ada
didekatnya -_-“
Saat
itu kami kelas 5 SD ada sebuah gosip yang beredar di kelas. Temanku menerima sebuah
kabar dari teman curhatnya Tono bahwa Tono menyukai temanku. Awalnya temanku
menganggap biasa saja. Sebenarnya saat itu malah ada temanku yang lain sedang cari
perhatian Tono karena dia suka Tono. Temanku jadi iba sama temannya yang
menyukai Tono kalau memang benar Tono sedang menyukainya. Malah jadi cinta
segitiga :v.
Namun
lama-kelamaan gosip tentang temanku yang disukai Tono semakin menyebar dan
semakin heboh. Bahkan temanku yang menyukai Tono sampai menyerah untuk
mendekati Tono dan lebih memilih mundur. Dia dengan ikhlas merelakan Tono
dengan temanku -,-.
Temanku dan
Tono semakin lama semakin dekat. Namun kedekatan tersebut bukanlah hal yang tak
terduga. Saat kelas 5 SD temanku dipercaya untuk memimpin regu putri dalam
ajang pesta siaga. Kebetulan juga Tono juga menjadi pemimpin regu putra. Terpaksa
mereka jadi lebih dekat dan bertemu karena latihat rutin untuk mempersiapkan
perlombaan. Temanku mulai sering curhat denganku soal Tono. Kupikir temanku ini
juga mulai menyukai Tono.
Pesta siaga
berlangsung dengan seru. Hal tersebut kami lakukan dengan senang hati saat
mengikuti tantangan yang berada di masing-masing pos. Alhamdulillah regu putri mendapatkan
peringkat 3 dan tak terduga pula kelompoknya Tono juga mendapat peringkat 3 sebagai
regu putra. Kami berarti telah menyumbang 2 buah piala walaupun tidak juara
pertama.
Hari
Senin pertama setelah acara pesta siaga diadakan. Hari itu sekolah kami
mengadakan upacara. Memang setiap hari Senin upacara adalah kegiatan rutin. Namun
kali ini suasananya agak berbeda. Ketika aku dan temanku sedang bercanda karena
bosan dengan upacara tiba-tiba temanku dipanggil oleh guru. Kupikir temanku
dipanggil karena dia gaduh sendiri tapi ternyata dugaanku salah. Dia dipanggil
karena harus menyerahkan piala yang telah dia dapat untuk diserahkan kepada
Kepala Sekolah. Dan pastinya hal itu dilakukan bersamaan dengan Tono yang
kelompoknya juga berhasil mendapat piala sama seperti kelompoknya temanku. Mereka
diajari untuk berjalan menuju Kepala Sekolah setelah MC dalam Upacara mengucapkan
“penyerahan piala kepada Kepala Sekolah”. Mereka harus berjalan beriringan dan
harus bersamaan. Tidak boleh ada yang mendahului ataupun tertinggal.
Saat
berangkat menuju Kepala Sekolah mereka berhasil berjalan beriringan. Namun saat
mereka hendak kembali teman-teman sekelasku mulai menyorak-nyoraki mereka
layaknya sepasang kekasih. Awalnya hanya teman sekelasku saja tapi lama-
kelamaan seluruh siswa dari kelas 1 sampai kelas 6 menyoraki mereka. Terlihat jelas
temanku langsung mukanya merah dan jalan mereka jadi tidak beriringan karena
mereka kehilangan konsentrasi. Sungguh kejadian yang tak terlupakan bagi
temanku itu.
Tidak
cukup sampai disitu saja kebersaan mereka. Sesaat setelah perlombaan pesta
siaga temanku dan Tono didelegasikan untuk mengikuti lomba PAI karena temanku
Alhamdulillah adalah perempuan yang terpintar saat pelajaran agama dan Tono
Terpintar soal agama di kalangan laki-laki. Mereka bersama 4 temanku lainnya
dilatih untuk mengikuti lomba PAI. Temanku dan Tono diberikan amanah untuk
mengikuti lomba praktek sholat. Sedangkan 4 teman lainnya mengikuti lomba
kaligrafi dan ceramah. Mereka semua dilatih secara khusus sepulang sekolah
untuk mempersiapkan perlombaan. Tetapi sayang kali ini hanya lomba ceramah
putri yang membawa pulang piala juara pertama. Meskipun begitu temanku curhat
kepadaku bahwa dia tidak merasa sedih atau kecewa sama sekali. Dia sudah bersyukur
bisa dekat dengan Tono karena sering berlatih bersama.
Ah kupikir mereka memang pasangan yang serasi.
Tak mungkin diriku yang pendiam biasa saja dapat merebut hati temanku itu. Meskipun
dalam hati kecilku menginginkan bukan hanya jadi teman yang hanya mendengar
curhatan dari seseorang yang diam-diam kusukai. Aku sadar bahwa aku tidak ada
apa-apanya jika dibandingkan dengan Tono yang ganteng dan pintar. Aku hanya
dapat menahan perihnya hati ini ketika temanku bercerita mengenai Tono yang
menjadi lelaki yang dia sukai. Biarkan aku sendiri yang mengetahui luka hati
ini. Teruskanlah bercerita wahai temanku. Teruskan. Aku hanya ingin membuatmu
tersenyum.
Komentar
Posting Komentar