Dari SD Jabungan Sampai Tinjomoyo




                   *Kisah ini kutulis sebelum fokus laporan yang ditulis lebih dari 50 halaman.

               

                Ini adalah salah satu pengalaman baruku yang semoga saja tidak akan mudah dilupakan. Atas nama kepanitiaan GUM jilid 4 aku beserta kawan baru lainnya melaksanakan acara pra penerjunan kemarin Sabtu. Sebagai sie Event Organizer(EO), aku mendapatkan job untuk menjadi Korlap. Tugas korlap itu sendiri adalah mengawasi para pengajar maupun LO di masing-masing kelas
. Karena saat itu sie LO sangat sedikit maka aku merangkap menjadi LO sekaligus korlap. Tugas LO itu sendiri adalah mengamati dan memberi penilaian terhadap kemampuan pengajar dalam mengisi materi ke siswa SD itu sendiri.



                Ada 2 tempat untuk tujuan pra penerjunan saat itu. SD Jabungan dan MI Alkhaeriyah. Dari segi kuantitas murid di SD menjadi pemenangnya karena memang banyak sekali murid yang di SD daripada di MI. Dari pihak EO Aku ditugaskan di SD sendirian, sedangkan 2 temanku lainnya ditugaskan di MI. Kupikir awalnya ini tidak adil karena dari segi kuantitas siswa saja banyak murid SD daripada murid MI. Namun aku bersikap lapang dada sajalah.



                Jam 7 lebih sedikit murid SD memasuki kelas masing-masing. Aku sempat bertukar job mengenai kelas yang akan aku amati. Yang awalnya aku ditugaskan di kelas 5 menjadi LO kelas 4. Aku memutuskan untuk bertukar karena pelajaran kelas 4 saat itu adalah Olah Raga. Kupikir akan lebih mudah dalam pengamatan sekaligus menjadi korlap daripada harus menjadi LO di ruangan kelas 5.



                Ternyata kelas 4 saat itu digabung dengan kelas 3 untuk mendapatkan materi Olah Raga. Karena lapangan sekolah masih direnovasi otomatis kbm dilakukan di dalam kelas yang setengah jadi. Ruangan yang masih terlihat baru itu menjadi tempat belajar mereka. Aku hanya mengamati 3 pengajar yang sedang mengendalikan suasana berisik dari siswa kelas 3 dan 4 itu.

               

                Lucu, kocak, dan menggelikan. Seringkali para pengajar menyuruh mereka untuk diam, namun hal itu hanya sesaat saja. Siswa SD sangat gaduh sekali. Permainan yang diberikan dari pengajarpun tidak sampai mencuri seluruh perhatian sang pengajar. Alhasil para siswa ada yang main sendiri, keluar kelas dan bahkan ada yang sampai berkelahi. -_-“

               

                Dalam hati aku bersyukur tidak menjadi pengajar saat itu. wehehehe.... saat itu dikelas sudah tidak kondusif. Salah satu pihak pengajar mencoba untuk meminta izin kepada guru untuk mengajak para siswa Olah Raga di lapangan yang letaknya diluar sekolah. beliau berkata sekitar 500m ada lapangan di sekitar pemukiman penduduk. Beliau juga sempat memberikan amanah kepada muridnya untuk mematuhi dan menghormati para pengajar yang sempat dibuat kewalahan itu. Beliau juga menyuruh siswa untuk memberitahukan letak keberadaan lapangan yang hendak dituju karena kami tidak tahu. Beliau memberikan peringatan kepada siswanya untuk tidak jeguran(mandi di sungai) dan menakut-nakuti siswa dengan menyuruh kami mencatat siswa yang nakal nantinya. Tentu saja hal itu tidak kami lakukan :v .

               

                Melewati sungai. Aku sengaja tidak mencopot sepatuku karena ada barisan batu melintang yang bisa kugunakan untuk menyebrangi sungai  kecil tersebut. Arus yang tidak begitu deras membuat kami tidak terlalu khawatir soal keselamatan para siswa. Setelah menyebrangi sungai, kami harus melewati hamparan sawah terlebih dahulu sebelum sampai pemukiman penduduk. Jujur 3 pengajar dan 2 LO termasuk aku sangat kewalahan dalam menghadapi siswa kelas 3 dan 4 ini. Mereka berlari kesana kemari tanpa mengindahkan himbauan dari kami. Aku ditugaskan untuk menjaga barisan depan. Banyak siswa yang berlari terlebih dahulu sampai aku tidak bisa mengejar mereka karena kehabisan tenaga. Hasilnya banyak dari mereka yang kabur entah kemana. Ah sudahlah..



                Aku tak tahu berapa murid yang kabur saat itu. mereke berpencar dengan berbagai alasan. Ada yang bilang mau beli minum, ada yang mau pulang kerumah dan lain-lain. Ketika sampai di sebuah lapangan, sebagian siswa berkata itu bukanlah lapangan yang dituju namun sebagian lainnya berkata itulah lapangan yang dimaksud oleh guru. Aku tidak mengetahui mana yang jujur mana yang berbohong. -_-“

               

                Kupikir mereka akan menurut setelah sampai di lapangan dan berolahraga. Tapi faktanya mereka malah mengajak kami untuk jalan-jalan. Kali ini aku tidak tahu harus bagaimana. Kami hanya menuruti kata mereka. Kami jalan-jalan sampai di MI Khaeriyah. Yap benar, MI yang menjadi tempat lain dari pra penerjunan kami. aku sempat bertegur sapa dengan korlap yang sedang bertugas disana. Setelah itu kami memutuskan untuk pulang karena waktunya sebentar lagi bagi para murid untuk pulang sekolah.

               

                Saat perjalanan pulang ada beberapa murid yang manja meminta aku untuk menggendongnya. Otomatis aku menolaknya dengan halus. Bukan karena aku tidak kuat untuk menggendongnya, namun aku harus bersikap berwibawa di hadapan mereka dan aku tidak boleh menimbulkan rasa kecemburuan kepada yang lainnya. Ketika perjalanan pulang kami melewati pohon Jambu biji milik warga. Mereka langsung naik memanjat pohon bak kera yang sedang kelaparan. -_-“ . Mereka susah diatur. Bahkan ketika kami meminta mereka untuk berbaris berfoto mereka malah lari-larian menolak untuk difoto. >,<. Haha.. sabar sabar.



                Siswa pulang, eval, pulang. The end. Pra penerjunannya seru. Setelah eval aku menuju kosan teman untuk beristirahat sejenak sebelum ke bandungan untuk makrab LPM. Saat makrab aku tidak begitu menikmati karena banyak yang tidak kukenal dari anggota barunya. Aku lebih memilih untuk bakar jagung, tidur, lalu menghandle salah satu game outbond dan penyambutan pelantikan.

               

                Keesokan harinya atau lebih tepatnya tadi pagi aku langsung pamit terlebih dahulu kepada teman lainnya karena aku harus pulang ke tembalang untuk ikut upgrading GUM jilid 4. Dengan keadaan belum sarapan aku langsung cuss ke Tembalang. Sesampainya disana aku langsung diberi pertanyaan “sudah mandi is?”. Aku diam. Mereka tertawa seakan tahu kalau diamku menandakan aku belum mandi. Tapi memang benar sih belum mandi -,-



                Selamat Datang di Tempat Wisata Hutan Tinjomoyo. Tempatnya sepi. Tidak seramai lokasi wisata pada umumnya. Namun semakin sepi semakin menarik karena kita bisa berbuat sesuka hati tanpa menarik perhatian lainnya 3:) . ada lebih dari 5 game yang diberikan oleh sie HRD. Semuanya membosankan. Bahkan ada yang menjijikkan -_-‘. Game dengan kaos kaki. Tantangannya harus menjaga ember berisi air yang harus disangga kami sekelompok agar tidak tumpah dan tujuannya harus mencopot kaos kaki yang di kaki kanan tanpa menggunakan tangan. Ada 2 pilihan. Pilih kaos kaki sendiri namun harus ikhlas dibasahin terlebih dahulu atau menggunakan kaos kaki yang disediakan yang pastinya sudah basah. Aku lebih memilih pakai kaos kaki yang disediakan panitia daripada harus membasahi kaos kakiku. Aku memilih kaos kaki putih yang terlihat bersih. Tanpa diduga pilihan kaos kakiku tepat. Kaos kaki tsb milik seorang cewek dan baru dicuci :v. Alhamdulillah rasa jijiknya terkurangi.

               

                Walaupun gamenya tidak begitu seru, kami selalu membuatnya terlihat seru dengan sengaja bermain curang, tidak mematuhi aturan dari sie HRD, dan lain-lain. Wkwkwk.. sekilas kami terlihat sama nakalnya dengan anak SD saat pra penerjunan lalu. Setelah semua game berlalu, kami bergegas pulang ke tujuan masing-masing dengan pakaian basah akibat game terakhir di sungai yang mengharuskan kami untuk basah-basahan karena perang bola air. Tak terkecuali pihak HRD itu sendiri :v.



               

Komentar

  1. 😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅
    Yakin Is..yg punya baru dicuci? Apa rahasia dagang kami sjaa?wkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. walah. positive thinking aelah

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer