Youth Adventure Day 2017
PROLOG
“Sal,
kamu dimana?”
Sebuah pesan singkat membuatku bergegas
membalasnya ketika jam kuliah berlangsung. Kamis sore memang waktu perjanjian
kita untuk pergi ke Jogja untuk mengikuti acara Youth Adventure Day 2017 yang
diselenggarakan oleh Indonesian Youth Dream. Sebuah acara berskala nasional
untuk mengembangkan potensi pemuda dari seluruh penjuru daerah. Aku adalah
salah satu yang beruntung saat itu. Dari 2523 pendaftar hanya tersisa 150 orang
saja yang berkesempatan mengikuti acara tersebut.
Ini adalah pertama kalinya aku
mengendarai motor sampai daerah istimewa. Rencana awalnya aku pergi bersama
dengan 3 orang lainnya, namun pada akhirnya aku ditinggal karena memang masih
kuliah. Dengan sedikit bertanya orang di jalan dan bantuan gadget aku sampai tepat pukul 10.30. Sesampainya
di jogja aku menghubungi teman semasa Aliyah yang kebetulan kuliah di UIN Sunan
Kalijaga. Aku menanyakan perihal lokasi spesifik kos-kosannya.
Setelah mendapatkan lokasinya aku
langsung bergegas menuju lokasi yang diberikan. Kupikir mudah sekali untuk
sampai ke tempat yang ditunjukkan oleh gadget tuaku ini. Namun ternyata ada
jalan 1 arah yang tepat berada diruteku. Aku hampir salah jalan saat itu. Malu
memang, namun aku berharap kemakluman orang sekitar karena plat motorku H,
bukan AB.
Karena jalan yang 1 arah, aku
kesulitan menemukan lokasi yang diberikan temanku. Lebih dari setengah jam aku
mengitari setiap jalan di Jogja tanpa arah. Akhirnya aku menyerah dan meminta
temanku untuk menjemputku yang menunggu di sebuah minimarket. Beruntung temanku
cepat menemukanku sebelum baterai gadgetku habis. Entah bagaimana nasibku jika
baterai gadgetku habis sebelum temanku datang.
Day 1 : Kenalan
Orang pertama yang kukenal di acara ini adalah 5
orang yang sekampus denganku. Kami sempat meet up jauh sebelum hari H. Memang
sulit menemukan menyatukan orang yang berbeda, jurusan, fakultas dan domisili.
Namun akhirnya kami berkumpul dengan bantuan relasi yang kami punya.
Orang selanjutnya yang kukenal adalah 2 orang dari
pulau borneo. Kakak beradik dari jurusan yang sama dari Universitas Mulawarman.
Kami tidak sengaja bertemu di Malioboro hari Jum’at sebelum kami berkumpul di
Balai kota. Tempat pernjanjian meeting point kami jam 1 siang nanti.
First Greeting |
Hari pertama memang terfokus untuk berkenalan satu
sama lain, mencari teman untuk lawan bicara dan berbagi pengalaman. Sesi perkenalan
kulanjutkan saat di meeting point. Disana kami sudah dikelompokkan menjadi beberapa
kelompok. Aku termasuk kedalam kelompok Gunung Jaya Wijaya yang beranggotakan 13
orang. Sebelumnya kami sudah berkenalan lewat grup sosial media, namun memang
belum pernah bertatap muka sebelumnya. Disana aku berkenalan dengan orang-orang
yang beragam dari berbagai daerah dan instansi. Dimulai dari anak SMA hingga
mahasiswa semester akhir yang menutup-nutupi statusnya.
Kelompok Gunung Jaya Wijaya |
Rundown acara di hari pertama adalah Opening
Ceremony: YAD2017. Seperti biasa opening selalu dibuka dengan sambutan ketua,
perkenalan dan lain-lain. Acara selanjutnya adalah pendirian tenda. Disana kami
dipecah lagi menjadi kelompok tenda. 1 tenda kira-kira terdiri dari 4 sampai 5
orang. Yang pastinya tidak ada laki-laki dan perempuan yang 1 kelompok.
Ketika pendirian tenda kami, tiba-tiba hujan turun.
Panitia menyuruh para participant untuk bergegas mendirikan tenda supaya bisa
digunakan untuk berteduh nantinya. Aku berkenalan dengan orang baru lagi yang
nantinya 1 tenda denganku. Ternyata badan kami besar-besar. Aku meragukan
apakah tendanya cukup atau tidak.
Dari kami berlima, hanya 1 orang yang
berpengalaman mendirikan tenda. Dalam hati aku bersyukur ada yang expert dalam
bidang ini. Tak sedikit dari kelompok lain yang kebingungan cara mendirikan
tenda. Kelompok kami termasuk yang tercepat dalam mendirikan tenda. Selain itu,
tempat yang kami gunakan dalam mendirikan juga terbilang strategis. Tanah yang
datar dan dibawah pohon.
Acara selanjutnya adalah “Interactive Session” dan
“Knowing Yourself”. Acara tersebut dilaksanakan sangat larut. Kira-kira jam 8
acara tersebut dimulai. Tak heran jika ada yang mengantuk saat acara
berlangsung. Namun aku tidak mengantuk saat itu. Aku sudah bertekad dari awal
untuk bersungguh-sungguh mengikuti acara ini. Masak jauh-jauh ke Jogja untuk
numpang tidur. Kan malu sama diri sendiri.
“Interactive Session” dihadirkan 2 narasumber yang
merupakan alumni YAD 2016. Aku sudah mengenal salah satu pembicaranya sejak
Aliyah dulu. Mbak Monic. Beliau kakak tingkatku yang cukup populer di kalangan
sekolah. Pintar, cantik dan baik hati. Acara tersebut diisi dengan motivasi
dari beliau untuk meraih kesuksesan. Narasumber pertama menggeluti bidang
politik, sedangkan mbak monic dalam bidang entrepreneurship. Aku lebih tertarik
bidang entrepreneurship ketimbang bidang politik karena itu salah satu tujuanku
dalam berkarir kelak. Knowing Yourself merupakan acara yang mengajarkan kita
untuk terlebih dulu mengenal diri kita
sebelum mengambil keputusan. Hal tersebut agar kita tidak salah dalam mengambil
keputusan. Tidak salah dalam memilih jurusan nantinya.
Seusai acara kami menuju tenda masing-masing untuk
istirahat. Ternyata beberapa tenda ada yang kebanjiran. Air hujan masuk dan
membasahi tenda seisinya. Terpaksa bagi participant yang tendanya basah harus
mengungsi ke mushola. Mereka tidur disana yang terdiri dari laki-laki dan
perempuan. Namun tetap saja ada pembatas antara mereka. Untung saja tendaku
kering dan masih bisa dibuat untuk tidur. Kami tidur dengan badan miring untuk
mensiasati badan kami yang besar dengan tenda yang kecil.
Day 2 : Kebersamaan
Pagi hari kami dikumpulkan di satu tempat. Acara hari
itu adalah Adventure Session. Acara dimana kita menyusuri hutan dan jalan
setapak untuk berpetualang. Sebelum acara tersebut kami senam bersama terlebih
dahulu. Lagi-lagi aku menemukan hal baru disini. Senam yang ditampilkan terasa
asing bagiku, namun unik sekali. Biasanya aku mengikuti senam poco-poco atau
senam skj saja. Lagu yang enak didengar dengan Bahasa daerah dan gerakan yang
tidak biasa ini membuatku bersemangat
mengikut senam kali ini.
Setelah itu kami berangkat menuju area track
bersama kelompok sesuai dengan urutannya. Kelompok Adventure Session dibentuk
berbeda lagi. Hal ini dilakukan agar participant dapat berkenalan dengan orang
lain lebih banyak lagi. Aku masuk dalam kelompok 8, kelompok macan. Karena biscuit,
semua bisa jadi macan!!..
Kelompok Macan |
Kurang lebih ada 8 pos yang harus kami lalui. Dalam
kelompok baru ini terdiri dari 4 cowok yang termasuk aku dan 5 cewek. Dalam perjalanan
kami saling bahu-membahu untuk melaluinya. Jalan yang terjal, berbatu dan licin
adalah tantangan yang harus kami lewati. Sebagai cowok seharusnya aku bisa
membawa barang kelompok, namun kenyataannya waktu itu aku kurang fit. Penyakit
maag ku kambuh dan aku harus menahan perihnya. Dalam kelompok aku sering
berjalan terakhir karena memang aku tidak bisa mengimbangi kecepatan teman
lainnya jika dalam kondisi seperti ini.
Pos demi pos kami lalui begitu saja. Sebagian besar
kami gagal dalam menghadapi tantangan yang disuguhkan. Makanya wajah kami penuh
dengan coretan lipstik dan arang tanda hukuman. Stik yang kami dapatkan juga
sangat sedikit. Hal tersebut membuat kami terpacu untuk bertindak agak nakal. Di
pos tertentu yang penjaganya agak lengah, kami berhasil mencuri sebagian stik
yang ada disana. Yeeay kami berhasil menambah jumlah stik. Tawa kemenangan
menghiasi wajah kami semua.
Dalam perjalanan yang melelahkan kira-kira 12km
itu kami sempat melewati pemandangan yang indah dan menjadi objek wisata
andalan Kota Jogja. Kebun Buah Mangunan dan Pohon Pinus yang menjadi spot foto Instagram
bagi kalangan muda. Foto-foto selfie menjadi salah satu hal wajib bagi kami
untuk mengabadikan momen itu.
Bersama Coach Monic |
Perjalanan saat itu sangat memakan waktu hingga
aku harus menjama’ sholat dhuhur dan asarku pada jam 5. Cuaca sore itu sangat
tidak mendukung. Hujan lebat beserta angina kencang menerpa. Padahal masih
banyak kelompok lain yang belum sampai area camp. Terlihat jelas dokumentasi mereka
sedang mengenakan jas hujan sekali pakai. Tanda bahwa mereka menyusuri hutan
saat hujan turun. Untung saja kelompok kami sudah berada di camp sebelum hujan
turun.
Setelah magrib aku memutuskan untuk tidur sejenak
di dalam tenda. Saat itu hanya 3 orang saja yang berada di dalam tenda sehingga
kami mempunyai ruang yang cukup untuk tidur layak. Mungkin 2 temanku lainnya
sedang dalam perjalanan, batinku. Tak terasa aku tertidur selama 2 jam. Aku terbangun
karena merasa punggungku basah karena air hujan yang masuk. Akhirnya tenda kami
yang dirasa kokoh dan tahan air harus berakhir sampai disini. Kami langsung
mengungsi di mushola tempat orang-orang berkumpul. Terdapat banyak sekali orang
disana sedang makan dan menonton film “Jokowi”.
Malam itu seharusnya adalah acara Youth Culture
Night dan Dream Planning Workshop. Acara yang paling kutunggu-tunggu dalam
YAD2017 ini. Acara dimana pemuda berbakat dalam pementasan kebudayaan daerah
masing-masing akan dipentaskan dalam 1 panggung. Karena hujan yang tak kunjung
reda maka acara tersebut tidak berjalan maksimal. Sebagian besar participant
memilih untuk istirahat di mushola menghindari hujan. Aku memilih untuk tetap
melihat pementasan tersebut walaupun tidak sampai selesai karena mengantuk.
Untuk acara Dream Planning Workshop diundur menjadi keesokan harinya.
Day 3 : Goodbye
Hari ketiga kami mengikuti acara Outbond
Adrenaline. Terdapat 5 pos yang
disuguhkan. Diantaranya ada flying fox, berjalan diatas tali, rapling, dan 2
lainnya adalah pos untuk kekompakan tim. Seperti sebelumnya, tim ini juga
dibentuk secara random. Spesial untuk hari ini kami menggunakan kaos yang telah
disediakan panitia. Biru dongker lagi. Iya lagi. Karena aku anak teknik yang
kebanyakan pakaian/kaos organisasi berwarna biru dongker.
Kelompok Oubond |
Dari kelima pos itu, aku paling menyukai bagian
rapling. Ternyata keren. Menuruni lereng bukit yang terjal. Memang tidak
terlalu tinggi tapi cukup mengasyikkan. Itu adalah pertama kali mencoba
rapling. Awalnya ketakutan karena tidak bisa memposisikan badan secara benar. Sempat
terpeleset saat berada di atas, namun tidak sampai mendapat luka yang serius. Sesampainya
di tengah perjalanan aku meminta mas-mas panitia yang membawa kamera untuk
memfotoku.
Saat Rapling |
Seusai outbond, kami semua disuruh bergegas untuk
berkemas-kemas dan makan siang. Setelah itu diadakan acara Dream Planning
Workshop yang sempat tertunda tadi malam. Cuku menarik dan menginspirasi kami
semua. Intinya kita diharuskan untuk menjadi manusia yang 100% total dan
ekstrem untuk menggapai cita-cita. Dan untuk ending dari acara ini adalah kami
diajari caranya untuk menghilangkan mental block yang dapat menghambat mimpi
kita. Panitia memberikan simulasi penghilang mental block dengan berjalan
diatas arang yang menyala. Mas puguh sebagai presiden IYD mencontohkan hal itu
dengan sempurna. Di awal dan akhir lintasan arang menyala disediakan ember yang
berisikan air untuk meredam panas yang ditimbulkan nantinya. Ketika sampai di
ember akhir, participant diminta untuk menyuarakan dengan lantang apa
impiannya. It was the best part.
Aku memang bukan yang pertama dalam melewati arang
panas itu, tapi aku termasuk dalam barisan awal ketika mas Puguh yang menjadi
moderator. Ketika sampai di ember akhir, dengan keras aku berkata
“Saya ingin menjadi Entrepreneur besar bidang
iptek”
Setelah itu tepuk tangan dari yang lainnya
menambah dramatis suasana. Aku memang bercita-cita untuk menjadi pengusaha
besar. Bukan harta yang menjadi tujuan utamaku, tetapi kebermanfaatan bagi
lingkungan yang aku targetkan. Dengan menjadi pengusaha besar aku bisa
menciptakan lapangan pekerjaan, mengurangi pengangguran dan memberikan mereka
harapan. dengan menjadi pengusaha aku akan selalu berada dalam tantangan dimana
setiap harinya akan berpikir bagaimana caranya agar bisa menjadi lebih baik dan
bermanfaat bagi sesama.
Alhamdulillah kakiku tidak mengalami cidera akibat
berjalan diatas arang menyala. Setelah itu kami bersiap-siap untuk kepulangan. Kelompok
awalku, Gunung Jaya Wijaya berada dalam 1 bis dengan kelompok Gunung Binaiya. Bis
kami melaju lebih dahulu karena anggota kelompok dan fasilitator kami mengejar
kereta jam 7.10. Mereka diturunkan di Lempuyangan agar lebih cepat menuju
Stasiun. Sedangkan yang lainnya diturunkan di Titik Nol Kilometer Yogyakarta.
“Dear
all my friends, See you on top. Mari kita sukses dengan cara kita
masing-masing. Silahkan sindir aku jika mimpiku belum terwujud karena itu
membuatku menjadi motivasi.”
Cowok rapuh ya kamu Sal, ketemu jalan satu arah aja nyerah. Huffet.
BalasHapusjangankan jalan. cinta yang satu arahpun juga bakalan nyerah aku.. hue hue hue
Hapus