Ketika Faesal Menjadi Kakak Pembimbing



DYL adalah singkatan dari Diponegoro Youth Leader. Secara bahasa artinya kaum muda pemimpin Diponegoro. Namun DYL adalah acara yang diselenggarakan oleh PSDM BEM FT untuk menyambut Mahasiswa Baru Fakultas Teknik 2015. Sebenarnya acaranya yang diselenggarakan yaitu Orientasi Diponegoro Muda Fakultas Teknik yang terdiri dari  2 acara. PMB Fakultas dan DYL. Karena acara PMB sangat membosankan >,< jadi aku hanya menceritakan sekilas saja ya. PMB jurusan hanya diisi dengan pementasan UKM yang ada di FT, pengenalan jurusan di FT dan beberapa seminar yang membosankan :D . Disini aku sebagai kakak pembimbing yang bertugas membimbing 31 Maba 2015 yang terdiri dari jurusan yang berbeda di FT. Sebelumnya aku memang mengadakan meet up 2 kali agar aku dan antar maba dapat saling mengenal. Saat hari H waktu PMB tugas kakak
pembimbing hanya duduk di sebelah maba bimbingannya saja. Jadi kami para kakak pemimbing atau yang disebut kabing seperti kurang kerjaan saja. Untung aku menjadi anggota teater yang akan ditampilkan pada PMB itu. Aku menjadi orang batak saat itu. Aku berhasil menghibur penonton dengan kelucuanku di panggung saat itu. Namun pada scene terakhir aku lupa untuk berlogat bahasa batak. Untung saja tidak mendapatkan cemooh dari penonton ^_^”

Kembali ke DYL. Saat itu hari Sabtu, 12 September 2015. Dari 31 anggota kelompok yang kubimbing hanya ada 23 anak saja yang berangkat. Yang lainnya banyak yang izin sakit dan ada yg tidak ada kabar. Alhamdulillah saja lah masih ada yang berangkat ^_^”. Maba disuruh kumpul di LPPU jam 06.00 sedangkan panitia berangkat jam 5.45. Saat itu aku sangan capek sekali karena malam sebelumnya angkatanku mengadaka inagurasi elektro yang sampai jam 1 malam. Dengan setengah mengantuk aku bersiap untuk membimbing mabaku saat DYL. Acara DYL adalah pengabdian kepada masyarakat yang nantinya maba 2015 akan turun tangan ke warga sekitar UNDIP dan menanyakan hal-hal seputar keadaan sekitar dan dampak dari adanya UNDIP di Tembalang dan nantinya kita memberikan sebuah jajanan ringan dan sederhana sebagai bingkisan. Karena saat briefing aku mendapatkan bagian yang paling jauh dari lainnya yaitu Jurang Blimbing.

Jadi rute yang harus kami lewati adalah LPPU - Jurang Belimbing – ICT. Sebenarnya ada jalan yang terdekat menuju Jurang Belimbing namun karena sudah ada Check Point yang sudah disediakan maka kami harus mengikuti rute yang ada. Saat start di LPPU kami termasuk yang berjalan duluan karena kami harus menempuh rute yang terjauh dari yang lain. Sepanjang perjalanan kami berfoto dan bercanda supaya tidak terasa lelah. Kebetulan salah satu mabaku ada yang membawa kamera slr jadi kami sering berfoto sepanjang perjalanan. Terlihan kelompok kami yang paling heboh diantara kelompok lainnya. Namun hal itu berdampak sulitnya untuk mengatur barisan kelompokku. Kelompok yang lainnya tertata rapi berjalan 3 baris di trotoar sedangkan kelompokku berpencar. Ada yang sudah mendahului, ada yang tertinggal dan ada yang berjalan tidak di trotoar -_-“. Metodeku dalam membimbing mabaku memang santai dan terkesan jarang ada seriusnya tidak seperti kakak pembimbing lainnya yang rata-rata masih menjaga sikap kepada mabanya karena kebanyakan kakak pembimbing lainnya adalah yang tukang marah-marah di jurusannya :D. 

Saat kami hendak melewati pertigaan yang ada taman berbentuk segitiga di depan widiya puraya salah satu mabaku ada yang mengeluh karena harus berputar belok kiri terlebih dahulu mengikuti jalur seperti kendaraan lalu ke arah kampus Elektro. Mereka mengusulkan untuk langsung belok kanan saja karena jaraknya lebih dekat. Akupun sepakat dengan mereka dan langsung mengomando mereka untuk belok kanan langsung. Anggota menwa yang bertugas menyeberangkan maba di belokan kiri pun langsung berpindah ke belokan kanan karena jalurnya sudah dirubah oleh kelompokku :D. Otomatis kelompok yang berjalan dibelakangku juga mengikuti rute yang telah kami ubah. Wehehehe ....kelompok 13 sungguh keren.

Karena kami memotong jalan otomatis kami mendahului kelompok yang sebelumnya melewati rute belokan kiri jalan. Sesampainya di elektro ada Check point pertama. Disana akan ditanyai jika ada yang sakit atau sebagainya. Karena mabaku ada yang ingin ke kamar mandi maka kelompokku menunggu anggota yang ke kamar mandi di gedung A elektro. Setelah semuanya lengkap kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan. Melewati kampus mesin lalu lurus terus menuju FPIK dan sampailah di Jurang Belimbing. Kami menuju pojok Jurang Belimbing dan beristirahat sebentar di gedung Bank Mandiri. Sekitar 10 menit kami beristirahat disana. Tiba-tiba aku dihampiri oleh mbak-mbak yang menggunakan rompi biru yang terdapat bordiran lambang +. Aku ditanya mengenai kelompokku yang sudah melewati Check Point kedua apa belum. Karena dirasa kami baru melewati 1 Check Point berarti kami belum melewati check point yang kedua. Ternyata check point kedua bertempat di gedung FPIK. OMG...berarti kami sekelompok tidak menyadari keberadaan Check Point kedua dan langsung saja menuju ke Jurang Belimbing ^_^”. Tetapi untung saja anggota kelompokku tidak ada yang sakit. 

Selama istirahat aku memberikan bimbingan kepada mereka tentang sistematika ketika mengunjungi rumah warga. Aku menyuruh kepada mereka untuk menjaga kesopanan dan dikontrol bercandanya karena jujur aku khawatir dengan mereka karena kelompokku sangat sulit untuk diajak serius. Aku mengajari mereka untuk memulai percakapan dengan warga dan menyuruh mereka untuk melihat pertanyaan yang harus diajukan yang sebelumnya sudah aku share di grup kelompok. Untuk memberikan cookies nya harus saat hendak berpamitan pulang. Karena tiap kelompok diberi 5 rumah maka aku membagi mereka kedalam 5 kelompok. Aku memilih 5 diantaranya sebagi koordinator rumah. Aku memilih orang yang sudah menjadi calon komting di jurusannya karena pastinya mereka sudah bisa bertanggung jawab kepada anggotanya, memilih yang paling sering bercandanya dengan tujuan agar bisa bertanggung jawab ketika diberi amanah dan memilih yang terlihat kalem namun mempunyai potensi untuk mengkoordinasi anggotanya.

Karena aku lupa bagian rumah yang diberikan kepadaku aku membaginya secara acak kepada mabaku :v. Ketika semuanya sudah terbagi aku berjalan- jalan ke kelompok lain yang sudah selesai berkunjung ke rumah warganya. Ada anggota mabaku yang menghampiriku. Ternyata mereka kebagian rumah yang sudah dikunjungi oleh kelompok lain :D. Sebenarnya tidak apa-apa sih. Tetapi penghuni rumahnya hendak pergi untuk menjemput anaknya.  Ya sudah mereka adalah kelompok tercepat dalam mengunjungi rumah warga. Namun mereka langsung kusuruh untuk bergabung kepada kelompok rumah lain supaya mereka mendapatkan pengalaman yang sama. ^_^”

Oke semuanya sudah sibuk terhadap rumahnya masing-masing. Aku mempunyai cukup waktu untuk beristirahat. Kebetulan di sekitar sana ada warung makan kecil. Aku pesan Es Kopi untuk sekedar menyegarkan tenggorokanku yang kering. Karena merasa tidak enak dengan mabaku yang melakukan tugasnya aku segera menghabiskan minumanku dan membayarnya langsung. Satu persatu mereka keluar berpamitan dan berkumpul di tempat yang  sudah kutentukan.

Saat itu kami sedang menunggu 1 kelompok yang masih asyik berbincang dengan tuan rumah. Kelompok yang kami tunggu itu sedang mengunjungi rumah ketua RT di daerah situ. Tak heran jika mereka lama berbincangnya -,-. Sembari menunggu kelompok itu, lainnya mulai menceritakan pengalamannya saat wawancara kepadaku. Yang membuatku tertawa adalah ada kelompok yang mendapatkan perlakuan dingin kepada tuan rumahnya. Mereka menanyakan pertanyaan kepada tuan rumah dan mendapatkan jawaban singkat dan seadanya. Bahkan mereka mencoba menanyakan pertanyaan yang sudah keluar dari topikpun tetap saja perlakuannya tidak berubah :v . Setelah berpamitan dan memberikan cookiesnya kepada tuan rumah yang dingin itu barulah berubah sikap menjadi lebih enak dilihat :D. Sabar...

Setelah semuanya lengkap kami bergegas melanjutkan perjalanan. Terdapat Check Point ketiga saat melewati FPP. Disana terlihan maba dari kelompok lain yang beristirahat dan makan minum untuk melepas penat. Mabaku mengusulkan untuk segera melanjutkan perjalanan karen mereka ingin cepat-cepat menuju finish. Dengan cepat aku melaporkan keadaan mabaku kepada panitia yang bertugas di Check Point ketiga dan langsung pergi meninggalkan tempat tersebut. kelompok kami memang aneh. disaat semua kelompok sibuk kelompokku asyik santai-santai. Disaat kelompok lain santai-santai kelompokku malah menyibukkan diri ^_^”.

Saat perjalanan aku mengusulkan kepada mereka untuk memotong jalan. Sebenarnya aku belum tahu jalan tersebut tetapi semoga saja perjalanan lebih cepat jika lewat sini. Kami melewati jalan setapak tepat sebelum Taman Rusa UNDIP. Sempat kesasar karena tidak tahu jalan namun seketika langsung menemukan jalan keluarnya. Awalnya yang kurasa akan mempersingkat waktu malah jadi memperpanjang waktu dan rutenya lebih jauh dari rute yang sebenarnya :D. Tapi kita semua menganggap itu semua dengan gembira. Have Fun. Kapan lagi bisa jalan bareng seperti ini.

 Setelah sampai finish yaitu di ICT kami sempat berfoto di tulisan ‘DYL’ yang sudah dibuat panitia semalaman. Karena ada yang sudah berpencar dan pamit pulang jadinya yang berfoto disitu tidak lengkap. Aku mempunyai kenalan dari pers Momentum yang sedang bertugas dan membawa kamera saat itu. Langsung saja kuminta bantuannya untuk memfoto kelompokku diantara tulisan ‘DYL’. Setelah itu aku harus berpisah dengan mabaku karena aku akan mendapatkan pengarahan mengenai acara penutupan acara ‘DYL’. Sementara itu mabaku melihat penampilan jurusan masing-masing yang berada di Fakultas Teknik. Setelah sekian lama acara DYL yang begitu sampai jam setengah 1 acara penutupan dimulai. Para delegasi jurusan dengan membawa bendera jurusannya berlari mengelilingi maba 2015 yang berada di lapangan dan berdiri membentuk setengah lingkaran dengan mengkibar-kibarkan bendera jurusan masing-masing. Setelah itu aku beserta kabing lainnya membawa sesuatu dan berlari menuju depan membentuk barisan 1 banjar dan melepaskan burung gereja. Sontak para maba bersorak kegirangan dengan penutupan DYL yang luar biasa itu. Selesai sudah acara DYL. Aku tidak sempat berpamitan perpisahan kepada para mabaku karena aku bergegas menuju mushola untuk sholat Dhuhur.

Dari kepanitiaan sebagai kakak pembimbing ini aku mengamati bahwa memang susah untuk mengatur seseorang jika sebelumnya didasari dengan bercanda yang. Mereka kuperlakukan dengan santai penuh canda tawa memang hasilnya akan cepat beradaptasi dengan lingkungannya. Mereka langsung akrab satu sama lain dengan cepat. Namun dampak negatifnya adalah mereka terlalu manja jika mendapatkan tugas ataupun pekerjaan yang agak berat dari biasanya. Memang butuh orang-orang yang menumbuhkan karakter mahasiswa baru dengan karakter yang tidak manja dan tahan banting terhadap tantangan yang kelak akan dihadapinya dan pastinya orang yang bisa mengajarkan itu semua bukanlah aku. Aku yang tidak bisa marah-marah, lemah lembut dan humoris ini tidak bisa membentak mabaku untuk melatih mereka agar tidak manja. Hal seperti itu pastinya akan diajarkan oleh kakak tingkat di jurusannya masing-masing. 3:) .bwa..ha..ha..ha.. *senyum iblis

Semoga mereka mendapatkan pelajaran dari acara yang sudah kami lewati bersama. Mereka akan mulai disibukkan dengan urusan jurusan masing-masing. Aku hanyalah sebagian kecil dari masa lalu mereka yang tidak heran jika cepat atau lambat mereka akan segera melupakanku yang tidak penting untuk disimpan di memori otak mereka :D

Komentar

Postingan Populer