Gebyok Kudus
Kudus,
sebuah kota kecil yang terletak di provinsi Jawa Tengah yang memiliki 9
kecamatan, yakni Jati, Kaliwungu, Jekulo, Undaan, Kota Kudus, Dawe, Gebog, Bae,
Mejobo. Kudus termasuk kota kecil karena hanya memiliki luas wilayah 42 hektar.
Meskipun Kudus terkenal dengan kota kretek karena banyak industri rokok di
dalamnya ataupun kota jenang karena banyak menyediakan jenang sebagai suguhan
oleh-oleh bagi wisatawan, namun kudus juga memiliki kerajinan bordir yang tidak
bisa dipandang sebelah mata saja, yakni Gebyok.
Gebyok
pasti asing bagi telinga luar Kudus bahkan mungkin di dalam Kudus sendiri. Padahal
Gebyok itu berasal dari Kudus sendiri. Gebyok adalah pintu pembatas antara
ruang tamu dengan ruang keluarga pada rumah adat Kudus. Gebyok terbuat dari beragam
kayu, tetapi yang membedakan antara Gebyok Kudus dengan Gebyok di lain Kota
yaitu memiliki ciri menggunakan bahan dasar kayu jati tua dengan warna coklat
pekat dengan dua keunggulan, yakni lebih tahan lama dan lebih berkualitas. Sehingga
Gebyok Kudus memiliki ciri ukiran antik dengan “soko” berjumlah empat.
Pada zaman dahulu, Gebyok Kudus
dinobatkan sebagai lambang seseorang yang kaya. Maksudnya, barangsiapa yang
memiliki Gebyok terbesar dan terindah, maka ia adalah orang kaya.. Dan yang mempunyai Gebyok yang biasa saja maka ialah orang miskin. Tetapi,
sekarang peminat Gebyok Kudus sangatlah minim. Hanya konglomerat dan pengagum
seni yang tertarik untuk memasang Gebyok Kudus di rumahnya karena harganya yang
sangat mahal dan bahkan bisa sampai ratusan juta. Harga Gebyok tergantung pada
lamanya pembuatan, besar kecilnya “soko” dan tingkat kesulitan membuat motif
ukiran tersebut.
Namun,
remaja saat ini kurang berminat untuk melestarikan Gebyok Kudus. Kerajinan
asing seakan menjadi sorotan yang lebih menarik daripada kerajinan lokal itu
sendiri seperti Gebyok Kudus. Dan bahkan dari survei yang saya adakan dapat disimpulkan bahwa hanya
1 dari 10 orang kudus yang mengetahui
apa itu Gebyok Kudus. Kita sebagai remaja merupakan tunas yang terus
tumbuh dan pada akhirnya menjadi tonggak tegaknya kesatuan suatu daerah. Sedangkan
kesatuan terbentuk karena adanya budaya . Budaya merupakan hasil dari kebiasaan
yang dilakukan secara konsisten. Karena kita tonggak maka kita harus menjadi
kuat dengan cara menjaga, melindungi, bahkan mempromosikan ke luar daerah
bahkan sampai ke luar negeri.
Gebyok Kudus
Ukiran khas Kudus
Ukiran khas Kudus
Gebyok Kudus
Ukiran khas Kudus
Ukiran khas Kudus
Komentar
Posting Komentar